Dasar Membuat Assembly Di Autodesk Inventor
Sesudah anda mendesain part, hal
berikutnya yang akan anda lakukan adalah membuat assembly. Yaitu merakit
part-part tersebut menjadi satu. Untuk membuat assembly, anda menggunakan file
berakhiran iam (Inventor Assembly). Kita akan menggunakan project
tutorial_files yang merupakan file sample instalasi standard Inventor. Jika
anda sudah mencoba tutorial dari help file, kita menggunakan file yang sama.
Namun saya akan coba membuatnya lebih sederhana. Buatlah file baru, pilih
template Standard (mm).iam.
Sekarang
anda akan melihat panel yang lagi-lagi berbeda dibandingkan saat membuat part
dan drawing. Aktifkan place component untuk meletakkan part. Pilihlah file body1.ipt,
klik open. Klik kanan, dan pilih done untuk mengakhirinya.
Ulangi mengaktifkan place component.
Sambil menahan tombol [ctrl], pilihlah file-file berikut:
- assy_link.ipt
- knob1.ipt
- nozzle1.ipt
Lalu klik open. Klik pada bagian
kosong di area drawing anda, dan klik kanan>done. Kira-kira hasilnya akan
seperti ini.
Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah ‘mengelem’ part-part tersebut. Jika anda suka main Leggo di masa kecil dulu, hal ini bisa dikatakan tidak jauh berbeda!
Pertama perhatikan dulu pada browser. Perhatikan bahwa pada part body1 terdapat simbol pin. Artinya part pertama yang anda letakkan akan di grounded. Part ini tidak akan bergerak, part lain yang akan berpindah menempel ke part tersebut. Anda bisa mengubah status grounded ini kelak.
Untuk menempelkan part-part ini, anda menggunakan constraint. Bedakan dengan constraint yang digunakan pada sketch!
Setiap part memiliki 6 derajat kebebasan (degree of freedom = DOF). Yaitu bergerak sepanjang sumbu X, Y, dan Z. Lalu berputar pada axis X, Y, dan Z. Memberikan constraint berarti mengurangi DOF yang dimiliki part. Aktifkan constraint.
Constraint memiliki beberapa tipe. Matte digunakan untuk
mengurangi DOF dengan menjadikan part satu sumbu (axis/silinder) atau saling
menempel/sejajar pada sisinya. Angle untuk membentuk sudut antar part, tangent
digunakan untuk silinder dan plane, sementara insert digunakan untuk part yang
dipasang mati seperti baut.
Matte merupakan praktek yang bagus
untuk awalan. Setelah constraint aktif pilihlah face bagian dalam lubang dari
assy_link (1). Kemudian face silinder knob (2). Pastikan garis axis dari
silinder muncul sebelum anda klik. Setelah selesai, klik OK. Hasilnya akan
tampak seperti no (3).
Sekarang, cobalah klik dan drag part assy_link. Tarik,
putar-putar semau anda. Sekarang part itu terkunci pada satu aksis dengan part
knob. Namun masih dapat bergerak menjauh pada axis tersebut. Drag assy_link
menjauh sampai anda dapat melihat kedua face part yang akan ditempel. Sekarang
aktifkan lagi constraint, masih tipe matte. Pilihlah face berturut-turut
seperti pada gambar berikut. Klik OK.
Uji lagi dengan mendrag assy_link seperti sebelumnya. Perhatikan bedanya.
Uji lagi dengan mendrag assy_link seperti sebelumnya. Perhatikan bedanya.
Sekarang ini test bagi anda.
Constraintlah dua kali nozzle ke assy_link. Sama persis dengan sebelumnya.
Constraint pada axis dan pada face. Gunakan image ini sebagai acuan.
Terakhir, kita akan memasukkannya pada body valve. Bisakah anda melakukannya sendiri? Caranya sama persis kok. Menggunakan constraint matte. Selamat mencoba!
Source : Tentang CAD
0 komentar