Fitur Pemodelan Komponen 3 Dimensi dari Profil 2 Dimensi

Dalam dunia permodelan 3 dimensi mechanical engineering banyak fitur yang digunakan, fitur dasar permodelan 3 dimensi diantaranya adalah :

  1. Extrude

Dengan Extrude dari sebuah profil, kita memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari sebuah profil dengan ukuran tertentu. Untuk memberikan fitur Extrude anda harus menentukan Profil, Output, dan Operation. Selain itu, yang penting juga pada fitur ini adalah Distance, To Next, To, From-To, dan All. Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur pada extrude yang paling sering digunakan yaitu fitur Distance dan fitur All. Fitur-fitur dasar yang harus diperhatikan dapat dilihat pada gambar 3.1. Sedangkan hasil dari extrude dapat dilihat pada gambar 3.2.

clip_image002

Gambar 3.1 Fitur Extrude

clip_image004

Gambar 3.2. Hasil Extrude

2. Revolve

Revolve (putaran) digunakan untuk membuat bentuk‐bentuk silindris dengan cara memutar suatu bentuk profil terhadap sumbu yang ditentukan. Untuk membentuk part dengan dengan fitur ini perlu ditentukan dahulu Profile, Axis, Output dan Operation. Axis atau sumbu dapat berupa garis pada profil, garis bantu, atau garis sumbu Origin. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sumbu dan profil harus terdapat dalam satu bidang yang sama. Sudut perputaran untuk fitur Revolve menyesuaikan dengan metode ekstensinya.

clip_image006

Gambar 3.3. Fitur Revolve

Ekstensi (Extents) pada fitur Revolve terdiri dari dua metode. Dengan metode Angle akan dihasilkan perputaran profil terhadap sumbu dengan sesuai sudut yang ditentukan. Ketika opsi Angle dan sudut dimasukkan dimasukkan maka akan anda diminta menentukan direction. Arah perputaran ditentukan dengan memilih satu diantara opsi direction yang sesuai. Metode Full akan memutar profil satu putaran penuh atau 360°.

clip_image009

Gambar 3.4. (a) Revolve dengan ekstensi Angel Sebesar 90°, sedangkan

(b) Revolve dengan ekstensi Full

3. Hole

Pada dasarnya, fitur Hole didapat dari Sketch Panel Bar yang berupa Point Hole Center. Fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang parametrik berbentuk lubang bor, counterbore, countersink atau lubang ulir. Sebuah fitur Hole dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan konfigurasi yang identik (diameter dan metode pemberhentian).

clip_image011

   

Gambar 3.5. Holes Dialog Box

a. Drill, Counterbone, Countersink

clip_image012Ukuran lubang akan ditunjukkan pada gambar preview menyesuaikan dengan tipe lubang yang dipilih. Drilled : Lubang dibuat standar dengan diameter yang ditentukan. Contoh: lubang hasi pengeboran awal.

clip_image013 Counterbore : Spesifikasi yang ditentukan adalah diameter lubang utama, diameter counterbore dan kedalaman counterbore.

clip_image014 Countersink : Spesifikasi yang ditentukan adalah diameter lubang utama, diameter countersink dan sudut countersink.

b. Drill Point

Metode ini digunakan untuk menentukan bentuk ujung lubang. Flat digunakan untuk lubang dengan ujung rata sedangkan Angle digunakan untuk ujung bersudut.

c. Termination

Untuk menentukan letak berhentinya fitur lubang, anda dapat memilih salah satu dari tipe perhentian berikut:

• Distance

Membuat lubang dengan menentukan kedalaman lubang, diukur dari dan tegak lurus permukaan bidang. Masukkan hanya nilai positif untuk menentukan kedalaman lubang.

• Through All

Membuat lubang tembus yang melewati semua bidang.

• To

Membuat lubang yang berhenti pada permukaan atau bidang yang ditentukan. Permukaan tersebut harus di klik untuk memilihnya sebagai tempat berhentinya fitur lubang ini. Opsi tambahan untuk metode To adalah Flip clip_image016 untuk memilih arah, Surface untuk memilih permukaan tempat berhentinya lubang dan Extended Face untuk menentukan berhentinya lubang pada permukaan yang diperpanjang (lubang tidak menyentuh secara fisik dari permukaan namun sebidang dengan perpanjangan atau perluasan dari permukaan yang dipilih).

d. Hole Type

Ada beberapa jenis lubang yang dapat dibuat dengan fitur Hole, yaitu:

clip_image018Simple Hole : Membuat lubang standar tanpa ulir dalam.

clip_image020 Tapped Hole : Membuat lubang dengan ulir dalam dengan spesifikasi yang ditentukan oleh:

Thread type : Pilihan ini digunakan untuk menentukan standar ulir. Standar British menggunakan ulir tipe ANSI Unified Screw Thread, sedangkan lubang standar Metrik holes menggunakan ulir tipe ANSI Metric M Profile.

Size : Tergantung pada tipe ulir yang dipilih, Inventor menyediakan daftar ukuran ulir nominal.

Designation : Untuk menentukan standar ulir dengan pilihan ukuran ulir nominal dan kisarnya.

Class : Untuk menentukan kelas ulir pada suaian.

Diameter : Menunjukkan tipe diameter yang digunakan pada fitur Hole ini.

Direction : Menentukan arah putaran kanan atau ulir kiri. ulir apakah ulir

• Full Depth : Apabila dipilih maka ulir dalam akan dibuat sepanjang dalam lubang yang ada.

clip_image024Clearance Hold : Membuat lubang dengan pengepasan mengacu pada ulir luar dari baut . Spesifikasi yang harus ditentukan adalah:

Standard : Untuk memilih standar ukuran dari baut.

Fastener Type : Untuk memilih tipe baut.

Size : Untuk memilih ukuran standar ulir pada baut

Fit : Untuk memilih jenis suaian antara close (paksa), normal (pas) atau loose (longgar).

4. Pattern

Pattern parameter yang digunakan untuk menggandakan geometri menurut ditentukan. Hasil penggandaan ini akan otomatis ikut berubah apabila geometri asalnya dirubah. Sehingga user tidak mengalami kesulitan dalam merubah desain.

Fitur yang dapat di pattern :

• Sebagian besar sketched dan placed features.

• Solid secara keseluruhan.

• Work feature.

Ada dua macam pattern:

a. Circular pattern : digunakan untuk menggandakan Feature sama

seperti aslinya yang akan tersusun melingkar. Metode ini menempatkan salinan komponen (awal) dalam arah melingkar dengan jumlah dan jarak sudut tertentu.

Rotation Axis clip_image026 : menentukan sumbu putar dari pola melingkar.

Flip clip_image028 : digunakan untuk membalik arah komponen.

Count clip_image030 : menentukan jumlah salinan dalam satu busur atau lingkaran.

Angle clip_image032 : menentukan jarak menyudut antar salinan komponen. Harga count dan spacing harus lebih dari Nol.

b. Rectangular Pattern : digunakan untuk menggandakan Feature yang sama seperti aslinya yang akan tersusun lurus atau persegi. Metode ini menempatkan salinan komponen (awal) dalam baris dan kolom dengan memasukkan jarak dan jumlah komponen.

Direction : menentukan arah salinan komponen menggunakan garis tepi atau sumbu.

Flip clip_image028[1] : digunakan untuk membalik arah komponen.

Count clip_image034 : menentukan jumlah salinan pada kolom dan baris.

Spacing clip_image036 : menentukan jarak antar salinan komponen. Harga count dan spacing harus lebih dari Nol.

clip_image038

(a)

clip_image040

(b)

Gambar 3.6. (a) Rectangular Pattern, (b) Circular Pattern

0 komentar